WAHYU ALLAH DI DALAM PERJANJIAN BARU
DAN PERJANJIAN LAMA
Allah merupakan pribadi yang ingin dekat dengan
manusia. Namun manusia membuat jurang pemisah antara dirinya dengan Allah melalui
dosa. Allah ingin manusia hidup dengan baik dan percaya kepada-Nya. Selain itu,
Allah juga menyediakan keselamatan bagi semua orang yang ingin bertobat.
Kerahiman-Nya sungguh tak terselami bagi semua orang yang mau bertobat. Allah
selalu berdiri di depan pintu hati kita dan mengetuknya tetapi dosa dan
kenikmatan yang bersifat profan menutup telinga kita sehingga kita tidak dapat mendengar
bunyi ketukan tersebut. Dosa membentuk jarak pemisah yang sangat jauh antara
Allah dan manusia sehingga Allah tidak dapat berbicara dengan manusia. Oleh
karena itu, Allah mewahyukan diri-Nya melalui orang-orang yang hidup dengan
baik di mata-Nya dan berkenan di hati-Nya. Allah menggunakan mereka sebagai
alat untuk menyampaikan sabda-Nya kepada manusia agar semua orang bisa
mengetahui adanya tawaran keselamatan dari Allah dan Allah tidak pernah menolak
orang yang mau bertobat karena Dia sungguh mencintai manusia.
Di dalam perjanjian lama, Allah menggunakan para nabi
sebagai perantara untuk mewahyukan diri-Nya kepada manusia misalnya kepada nabi
Yunus (bdk. Yun 1:1-2, 3:1-2). Pada awalnya Allah bersabda kepada Yunus untuk pergi
ke Niniwe mewahyukan pertobatan. Namun Yunus berusaha untuk pergi jauh dari
hadapan Allah dengan cara melarikan diri ke Tarsis. Dia berangkat ke Tarsis
menggunakan kapal dari Yofa. Di dalam perjalanan mereka ditimpa angin ribut dan
badai. Semua orang di dalam kapal ketakutan dan berdoa kepada allah mereka
masing-masing. Pada saat itu nahkoda kapal mendapati Yunus sedang tidur nyenyak
di ruang bawah kapal. Dia membangunkan Yunus dan memintanya untuk berdoa kepada
Allahnya agar angin ribut dan badai bisa redah. Setelah itu mereka membuang
undi dengan tujuan untuk mengetahui siapa yang menjadi penyebab terjadinya
malapetaka tersebut. Hasil undian menunjukan Yunuslah yang menjadi penyebab
terjadinya malapetaka tersebut. Oleh itu, mereka bertanya tentang siapa dirinya
dan apa yang telah dia lakukan. Yunus mengatakan bahwa dia seorang ibrani dan
takut akan Allah yang menciptakan bumi serta segala isinya sehingga dia
melarikan diri dari hadapan-Nya. Mereka semua sangat ketakutan ketika mendengar
cerita Yunus.
Maka Yunus menyuruh mereka untuk mencampakkannya ke
dalam laut agar angin ribut dan badai tidak mengamuk lagi (bdk. Yun 1:12).
Ketika Yunus berada di dalam laut, Tuhan memerintahkan seekor ikan besar untuk
menelan Yunus. Yunus berada di dalam perut ikan tersebut selama tiga hari. Pada
waktu itu Yunus berdoa mengucap syukur kepada Tuhan. Setelah itu Tuhan menyuruh
ikan tersebut memuntahkan Yunus ke darat. Lalu Tuhan bersabda lagi kepada Yunus
untuk pergi ke Niniwe mewahyukan pertobatan bagi orang-orang di kota tersebut.
Yunus tidak lari lagi melainkan menuruti kehendak Allah. Di Niniwe Yunus
menyampaikan wahyu Allah dan semua orang di kota tersebut menjadi percaya
kepada Allah. Dengan demikian semua orang di kota tersebut melaksakan puasa dan
memakai kain kabung sebagai tanda pertobatan.
Di dalam perjanjian baru Allah mewahyukan diri-Nya
secara sempurna melalui puter-Nya yang hadir ke dunia dalam rupa manusia lewat
kandungan bunda Maria dan para rasul serta para santo-santa yang menjadi utusan
misalnya, santo Yohanes pembaptis. Dia adalah anak dari Elisabeth dan Zakaria.
Kehidupan ayah dan ibunya berkenan pada Allah tetapi pada awalnya mereka tidak
memiliki anak karena Elisabeth mandul. Kelahiran Yohanes merupakan suatu
mujizat karena ibunya sudah berada dalam masa kering. Secara biologis ibunya
tidak bisa hamil dalam kondisi tersebut. Santo Yohanes lahir enam bulan lebih
dahulu daripada Yesus Kristus. Yohanes menyampaikan wahyu Allah tentang
pertobatan. Dia mengajar banyak orang dan menyerukan pertobatan serta membaptis
mereka yang mau bertobat. Yohanes mempersiapkan hati setiap orang yang mau
bertobat untuk menyambut kedatangan Putera Allah. Yohanes juga membaptis Yesus
Kristus meskipun merasa tidak layak karena semua itu kehendak Bapa. Banyak
orang yang mengagumi Yohanes namun dia tetap rendah hati. Pewahyuan Yohanes
sungguh luar biasa karena dia tidak mementingkan diri sendiri dan tidak takut
bahwa nyawanya akan terancam jika terus-menerus memperbaiki jalan hidup manusia
yang berliku-liku dan berlubang-lubang. Yohanes meninggal karena kepalanya
dipenggal oleh prajurit Herodes ketika anak Herodias meminta kepala Yohanes
pembaptis sesuai dengan perintah ibunya saat puterinya ditawarkan untuk meminta
apa saja oleh Herodes dalam acara ulang tahunnya.
SUMBER
Alkitab
Deuterokanonika. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2015.
EmoticonEmoticon