Rabu, 06 Februari 2019

Perbedaan Baptisan di dalam Gereja Katolik dan Gereja-Gereja Protestan




PERBEDAAN BAPTISAN DI DALAM GEREJA KATOLIK DAN GEREJA-GEREJA PROTESTAN

sumber:http://cursillo.asn.au/fr-johns-reflection-the-feast-of-the-transfiguration/

Pembaptisan pada awalnya dilakukan oleh Santo Yohanes Pembaptis di sungai Yordan (bdk. Mat 3:6). Yesus juga dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan ketika hidup sebagai manusia untuk menggenapi kehendak Allah (bdk. Mat 3:15-16). Baptisan merupakan sebuah wasiat yang diberikan oleh Yesus ketika Dia sedang terangkat ke surga (bdk. Mat 28:19). Baptisan merupakan keselamatan bagi setiap orang agar bisa masuk ke dalam kerajaan surga (bdk. Yoh 3:5). Baptisan membuat seseorang mati dan hidup kembali serta bersatu dalam Yesus Kristus (bdk. Rom 6:3-4). Pada umumnya orang dibaptis dengan air sebagai materi yang utama (bdk. Yoh 1:31, Kis 8:38). Air merupakan lambang penghapusan dosa atau penghapusan kejahatan manusia (bdk. Kej 6-7). Orang yang berhak menerima baptisan adalah mereka yang belum dibaptis dan beriman kepada Yesus Kristus serta memberi diri untuk dibaptis.
Di dalam Gereja Katolik Sakramen Baptis merupakan pembebasan bagi seseorang dari dosa dan diangkat menjadi anak Allah. Selain itu, dia akan diterima secara resmi oleh Gereja Katolik sebagai anggota Gereja Katolik dan sakramen ini menjadi pintu baginya untuk menerima sakramen lainnya.[1] Sakramen ini tergolong dalam sakramen inisiasi yang dapat diterima hanya satu kali seumur hidup. Materi utama dalam Sakramen Baptis adalah air. Namun pada umumnya materi yang digunakan di dalam Gereja Katolik adalah air, lilin, kain putih dan minyak krisma. Sedangkan baptisan dalam situasi darurat bisa menggunakan air saja. Gereja Katolik membaptis dengan cara menuangkan air ke atas dahi atau menenggelamkan ke dalam air sambil mengucapkan kata-kata Trinitas: “aku membaptis kamu dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus”. Sedangkan baptisan dengan cara percikan dianggap tidak sah oleh Gereja Katolik.[2] Gereja Katolik menggunakan rumusan baptis sesuai dengan perintah Yesus di dalam kitab suci tanpa menambah dan mengurangi eksistensinya (bdk. Mat 28:19). Hal tersebut yang menentukan sahnya suatu baptisan di dalam Gereja Katolik.
Penerima baptisan di dalam Gereja Katolik terdiri atas dua jenis yaitu: baptisan bayi dan baptisan dewasa. Namun di dalam gereja-gereja protestan hampir tidak ada baptisan bayi. Gereja katolik melaksanakan baptisan bayi dengan alasan agar bayi tersebut memperoleh keselamatan (bdk. Yoh 3:5). Selain itu, untuk memelihara warisan Gereja secara turun-temurun.[3] Namun dengan syarat orang tua dan orang tua wali baptis harus bersedia untuk mendidik anak tersebut sesuai dengan ajaran Gereja Katolik.
Beberapa baptisan di dalam gereja-gereja protestan tidak diterima oleh Gereja Katolik karena tidak menggunakan rumusan Trinitas misalnya, baptisan dari GKT Bogor, GKJB Bekasi, GPDI Karmel Cipinang dan lain-lain. Sedangkan baptisan yang diterima oleh Gereja Katolik adalah baptisan dari GMAHK Cimindi Raya, GJBP dan lain-lain karena menggunakan rumusan Trinitas. Hampir semua gereja-gereja protestan membaptis hanya dengan satu materi yaitu; air. Pada umumnya mereka dibaptis dengan cara baptis selam.

DAFTAR PUSTAKA

KITAB SUCI
Alkitab Deuterokanonika. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2015.

SUMBER BUKU

SUMBER INTERNET
https://www.youtube.com/watch?v=-1vznor9gDM, diakses: 04 Februari 2019.
https://www.youtube.com/watch?v=CmFsGxR5kZg, diakses: 04 Februari 2019.
https://www.youtube.com/watch?v=doVusygl3jg, diakses: 04 Februari 2019.
https://www.youtube.com/watch?v=SC5NBWzNK4A, diakses: 04 Februari 2019.
https://www.youtube.com/watch?v=fRU_6YCp5p0, diakses: 04 Februari 2019.
https://www.youtube.com/watch?v=RNaMXNcttGA, diakses: 04 Februari 2019.



[1] Bdk. Silvester Susianto Budi. Tanya Jawab Seputar Kitab Hukum Kanonik Jilid 1. (Yogyakarta: Pohon Cahaya, 2013), 32.
[2] Bdk. Silvester Susianto Budi. Ibid., 33.
[3] Bdk. Silvester Susianto Budi. Ibid., 33.


EmoticonEmoticon