Kamis, 01 November 2018

Khotbah Hari Minggu Biasa XXVIII "Lebih mudah unta masuk ke dalam lubang jarum dibandingkan orang kaya masuk ke dalam kerajaan surga"




KHOTBAH HARI MINGGU BIASA XXVIII
(14 OKTOBER 2018)
Bacaan I: Keb. 7:7-11
Injil: Mrk. 10:17-30
Pada hari ini ada empat hal yang mau dikatakan oleh Tuhan kepada kita melalui bacaan dan injil yang telah kita dengarkan.
1.      Melakukan semua perintah Tuhan belum cukup untuk memasuki kerajaan surga karena kita harus melepaskan semua kebahagiaan duniawi dan membagikan kasih Tuhan yang kita miliki kepada sesama.
Artinya jangan sampai kekayaan dan rahmat yang kita miliki justru mengikat diri sehingga kita tidak bisa membagikan diri dan kelimpahan kita kepada sesama. Memberi tidak selamanya berupa uang namun tenaga dan talenta yang kita miliki juga bisa kita berikan kepada sesama. Tidak semua orang yang kaya bisa hidup bahagia, mengapa demikian? Karena hidup mereka terus-menerus dihantui oleh kegelisahan misalnya; takut dirampok, takut usahanya rugi dan sebagainya. Ketika kegelisahan ini muncul maka mereka akan memberikan fokus yang maksimal pada usaha mereka agar bisa menjadi sangat kaya. Hasil akhirnya anak-anak tidak bisa mendapat perhatian yang seharusnya dari orang tua karena orang tua tidak mempunyai waktu bersama anak-anak. Secara tidak langsung anak-anak tidak mempunyai tempat untuk mengemukakan isi hati mereka. Dalam keadaan seperti ini anak-anak akan mudah terjerumus dalam hal-hal yang tidak baik. Oleh itu, ketika manusia sadar bahwa apa yang dimilikinya adalah milik Tuhan maka mereka akan menjadi manusia yang murah hati. Mereka tidak pernah menuntut balasan karena mereka yakin bahwa hidup mereka akan lebih bahagia ketika mereka bisa membuat sesamanya merasa bahagia.
2.      Harta duniawi terkadang membagi kasih manusia kepada Allah.
Artinya kasih manusia terbagi untuk hartanya dan Allah. Dalam kehidupan saat ini bisa dilihat bahwa hampir semua orang memiliki handphone. Handphone merupakan salah satu harta manusia yang dapat menjadi tembok antara manusia dengan Allah. Tanpa disadari manusia memindahkan jabatannya sebagai tuan atas dirinya kepada handphone sehingga tidak heran jika hidup mereka tergantung pada handphone. Dalam kesempatan bertemu dengan Tuhan 3 jam seminggupun terkadang ada yang tidak bisa memberikan 3 jam tersebut secara total karena masih menggunakan kitab Samsungnya saat perayaan ekaristi. Maka tidak heran jika waktu berdoa pribadi juga disita oleh kitab Samsung. Lebih parahnya lagi mereka yang begitu asyik dengan kitab Samsungnya sehingga tidur lewat malam dan tidak dapat menghadiri perayaan ekaristi pada hari minggu karena telat bangun.        
3.      Harta duniawi sering membuat beberapa manusia sombong pada Allah.
Secara tidak langsung kitab Samsung membuat manusia sombong pada Tuhan dan lebih memilih jalan kenikmatan duniawi dibandingkan jalan menuju kehidupan kekal. Ketika manusia hanya fokus pada dirinya sendiri dan kitab Samsungnya maka hubungannya dengan sesama menjadi rapuh sehingga mereka sulit mengerti pada orang lain dan tidak bisa memberikan diri bagi sesama.
4.      Allah selalu menyediakan jalan keselamatan bagi semua orang, hanya saja manusia mau berjalan dalam jalan tersebut atau tidak.
Seorang yang kaya datang kepada Yesus dan meminta Yesus menunjukan jalan menuju kehidupan kekal kepadanya. Ketika Yesus mengemukakan perintah Allah kepadanya, dia mengungkapkan bahwa dia telah melakukan semua perintah Allah. Yesus menyuruh dia menjual semua hartanya dan mengikuti Yesus. Kisah injil tersebut menggambarkan secara jelas bahwa Yesus menunjukkan jalan dengan lengkap. Kitab Samsung sebenarnya membantu kita jika kita mau menggunakannya dengan bijaksana. Jalan yang baik sudah kita ketahui, tergantung pada diri kita masing-masing mau memilih jalan yang mana. Pilihlah jalan yang membawa kebaikan bukan kehancuran.


EmoticonEmoticon