SUMBER: https://prelo.co.id/jam-weker-mini-cute-20364dbca0c5.html |
CERPEN SEPULUH MENIT
Pagi itu, aku berjalan sendiri di taman anggrek. Semua bunga memukau
hatiku yang sedang sepi. Ketika aku sedang duduk di kursi sambil membaca novel,
aku mendengar langkah kaki yang sedang berjalan dari arah belakang. Aku terkaget
ketika mendengar suara dari arah belakang. Saat itu jantungku berdetak sangat
cepat tidak seperti biasanya dan pikiranku mulai memikirkan hal yang aneh-aneh.
”Siapakah yang sedang
berjalan di belakangku?” tanyaku dalam hati. Semakin lama suaranya semakin
keras dan terdengar sangat dekat di belakang. Bulu badanku mulai merinding
sehingga aku takut menatap ke arah belakang. Tubuhku mulai bergetar dan
keringat mengalir di wajahku. Meskipun takut aku berusaha memberanikan diri untuk
melihat ke belakang. Detak jantungku bertambah kencang dan keringat semakin
banyak membanjiri tubuhku ketika aku tidak melihat apa-apa di belakangku. Pada saat
itu kakiku mulai kaku karena aku merasa ada yang memeluk. Pelukan itu terasa
aneh karena sangat lembut dan menggesek pada kakiku. Ketakutan dalam diriku
berubah menjadi rasa penasaran. Aku mulai membisik diriku untuk berani melihat,
dengan perasaan takut bercampur gugup aku menundukan kepala dan menatap ke
bawah. Aku sangat terkejut karena si Haci yang sedang memeluk kakiku. Pada saat
itu, perasaanku berbalik arah seratus delapan puluh derajat. Karena aku
mengetahui bahwa si Haci adalah anjing pemeliharaan Caroline teman wanitaku.
“kring! Kring! Kring!” bunyi
jam membangunkan aku lagi setalah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Setelah
bangun dari tidur aku menyadari bahwa kejadian tadi merupakan mimpi belaka.
TAMAT
EmoticonEmoticon