MAKALAH
SISTEM
REGULASI MANUSIA
OLEH KELAS XI IPA :
JEREANS
AGUSTINA
LINDA
JENELY
PROGRAM
STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
SMA
KATOLIK FRATER DON BOSCO
TARAKAN
2017
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Heldy Ardian, S.Pd yang telah memberikan kami bimbingan dan arahan dalam membuat makalah ini.
Makalah ini memberikan kami banyak pengetahuan yang mendalam
tentang Sistem Regulasi
Manusia. Dalam
hal ini kami mendapat banyak
hal baru mengenai sistem regulasi yang berkaitan dengan sistem saraf, hormon,
dan sistem indra terutama dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata dari kami, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan penulisan. Tiada gading yang tak
retak, demikian
pula makalah ini, masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun tetap kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Tarakan, 01 February
2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................................... 1
1.3 Tujuan
Penelitian............................................................................................ 1
1.4 Manfaat
Penelitian.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
2.1 Sistem
Saraf.................................................................................................... 3
2.2 Hormon............................................................................................................ 9
2.3 Sistem Indra................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 15
3.1
Kesimpulan.................................................................................................... 15
3.2 Saran.............................................................................................................. 15
DAFTAR PUTAKA................................................................................................. 16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna karena setiap bagian yang ada pada tubuh mempunyai funsi dan kekhasan
masing-masing. Selain itu, semua bagian tersebut berkerja sama dalam tubuh
maupun yang terlihat pad tubuh. Namun dengan adanya perkembangan zaman manusia
telah melakukan banyak penelitian lalu mengelompokan semua perangkat pengatur
kegiatan pada tubuh kepada beberapa bagian.
Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur
kegiatan tubuh atau system regulasi yang terdiri atas saraf, endokrin atau
hormon, dan indra. Sistem berkerja dengan cepat untuk menanggapi adanya
perubaahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan sistem saraf dilakukan
oleh benang-benang saraf. Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan
internal reproduksi, serta tingkah laku. Hormon berkerja jauh lebih lambat,
tetapi beraturan dan berurutan dalam jangka waktu yang lama. Pengangkutan
hormon dilakukan mealui pembuluh darah. Alat indra merupakan reseptor ransang
dari luar. Meliputi mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan sistem saraf, serta pembagiannya ?
2. Apa
yang dimaksud dengan hormon ?
3. Apa
saja alat indera pada manusia ?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui sistem regulasi pada manusia dan peran
masing-masing sistem regulasi.
1.4 Maanfaat
Penelitian
Meningkatkan pengetahuan mengenai sistem regulasi pada manusia dan
mengetahui pembagian pada sistem regulasi serta masising-masing fungsinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan keseluruhan susunan saraf yang
berperan dalam menerima dan merespon ransangan dari lingkungan. Sistem saraf
merupakan semua penyebab terjadinya perubahan pada tubuh atau bagian tubuh
disebut ransangan. Alat yang mampu menerima ransangan dinamakan indra atau
reseptor. Ransangan dapat berasal dari luar tubuh dan dari dalam tubuh.
Ransangan yang berasal dari luar tubuh, yaitu bau, cahaya, dan suhu. Sedangkan
yang berasal dari dalam tubuh, yaitu rasa lapar, kenyang, dan kelelahan.
Gambar jalur yang dilalui ransangan mengakibatkan
timbulnya gerak
Gambar gerakan refleks
Perbedaan gerak biasa dan gerak refleks :
1.
Gerak biasa yaitu
gerak yang disadari, misalnya menulis, berjalan, dan makan. Gerak biasa
impulsnya melalui otak.
Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik →
efektor.
2.
Pada gerak refleks,
rangsangan tidak diolah di otak. Jalan terpendek yang dilalui gerak ini disebut
lengkung refleks.
Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang →
neuron motorik → efektor.
2.1.1 Sel
Saraf
Sel saraf merupakan sel yang peka terhadap ransangan
dan mampu menghantar ransangan. Sel saraf disebut juga neurosit atau neuron.
Secara umumnya struktur neoron terbagi atas:
Gambar struktur neuron
1.
Dendrit berfungsi
membawa ransangan atau impuls dari ujung akson ke badan sel saraf.
2.
Nukleus berfungsi
untuk mengatur segala aktivitas dalam tubuh.
3.
Badan sel
merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus.
4.
Akson atau neurit
merupakan serabut panjang yang membawa impuls atau ransangan dari badan sel ke
sel yang lain.
5.
Selubung mielin
adalah pembungkus akson atau neurit.
6.
Sel schwann
merupakan suatu rantai sel-sel pembentuk selubung mielin.
7.
Nodus ranvier
adalah penyempitan pada serabut saraf yang berfungsi mempercepat aliran impuls
saraf.
Neuron terbagi kepada tiga jenis, yaitu neuron
sensori, interneuron, dan neuron motor:
®
Neuron sensori
berfungsi untuk membawa ransangan sitem saraf pusat, yaitu otak.
®
Interneuron menerima
ransangan dari neuron sensori dan menghantar ransanagan ke neuron motor.
Interneuron juga biasanya disebut sebagai penghubung neuron sensori dan neuron
motor.
®
Neuron motor
berfungsi membawa atau meneruskan sistem saraf pusat ke efektor.
Gambar jenis-jenis neuron
2.1.2 Susunan
Sitem Saraf
Sistem saraf dalam tubuh terbagi atas sistem saraf pusat atau sentral dan sistem saraf tepi atau periferi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan susum tulang belakang.
Gambar
struktur otak
Otak terbagi
kepada dua bagian yaitu, otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum).
1. Otak belakang merupakan otak yang berfungsi untuk
menjaga tingkah laku.
2. Otak depan berfungsi dalam penciuman.
3. Otak tengah berfungsi dalam penglihatan.
Gambar irisan
melintang sumsum tulang belakang
Sumsum tulang
belakang tersusun atas:
1. Bahagian dalam yang berbentuk kupu-kupu disebut substansi grisea.
2. Bahagian tepi substansi alba.
3. Kanal pusat berisi cairan serebrospinal. Saluran kanal
pusat juga berhubungan dengan otak.
4. Saraf spinal merupakan sistem saraf sadar yang menuju
atau berasal dari sumsum tulang.
Sistem saraf tepi
merupakan saraf penghubung antara sitem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang) dengan organ-organ tubuh. Berdasarkan arah impulsnya sistem saraf
tepi terbagi menjadi dua, yaitu sistem saraf aferen (neuron sensori) dan sistem
saraf eferen (neuron motor).
Sistem saraf aferen mengandung sel saraf yang
menghantarkan informasi dari reseptor ke saraf pusat. Sistem saraf eferen
mengandung sel saraf yang menghantarkan informasi dari saraf pusat ke otot dan
kelenjar. Berdasarkan cara kerja sistem saraf eferen dibagi menjadi dua, yaitu
sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.
Sistem saraf somatik merupakan saraf tepi yang
berkerja di bawah kesadaran sedangkan saraf otonom merupakan sistem saraf yang
mengendalikan gerak organ-organ tubuh yang bergerak secara otomatis atau
berkerja di bawah control saraf tak sadar. Saraf otonom dapat dibedakan menjadi
saraf simpatik dan saraf parasimpatik, kedua sistem saraf ini bersifat
antagonis.
Gambar saraf simpatik dan saraf parasimpatik
2.2 Sitem Hormon
Homon dibentuk pada suatu kelenjar tetapi menjalankan
fungsinya di tempat lain. Pada umumnya kelenjar dihasilkan oleh kelenjar
endokorin dan masuk ke dalam sistem peredaran darah. Hormon merupakan senyawa
protein dan senyawa steroid.
Hormon berperan dalam mengatur metabolisme,
pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, keseimbangan internal, terhadap
stress, serta tingkah laku.
SUMBER: https://tugasbiologikelompok1.wordpress.com/2014/04/19/sistem-hormon-manusia/ |
Gambar kelenjar-kelenjar
hormon pada manusia
1.
Kelenjar pineal hormon yang
mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur.
2.
Kelenjar hipofisis atau puitari merupakan kelenjar
endokrin yang dihubungkan oleh tangkai bawah hipotalamus ke otak yang berfungsi
untuk menghasilkan beberapa hormon penting di dalam tubuh. kelenjar hipofisis
berkerjasama dengan hipotalamus untuk mengendalikan organ-organ tubuh. kelenjar
hipofisis atau puitari dijuki master of glans (raja kelenjar).
3.
Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok
menghasilkan hormon parathormon yang berperan dalam menjaga keseimbangan dalam
darah.
4.
Kelenjar tiroid Kelenjar
ini berfungsi untuk membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap
hormon lainnya.
5.
Kelenjar paratiroid mengontrol
jumlah kalsium di darah dan di dalam tulang.
6.
Kelenjar timus adalah
organ dalam rongga dada bagian atas yang memproses limfosit, sejenis sel darah
putih yang melawan infeksi dalam tubuh.
7.
Kelenjar adrenal sebagai
pembawa pesan kimiawi. Hormon-hormon ini berjalanan dalam aliran darah dan
bertindak atas berbagai jaringan tubuh untuk memungkinkan mereka untuk
berfungsi dengan benar.
8.
Kelenjar pankreas untuk menguraikan karbohidrat.
2.3 Sistem
Indra
Indra adalah kumpulan dari reseptor yang membentuk
organ atau alat organ. Macam-macam idra terbagi kepada lima, yaitu:
1.
Indra peraba.
2.
Indra pengecap.
3.
Indra pembau.
4.
Indra pendengaran.
5.
Indra pengelihatan.
2.3.1 Indra
Peraba
Indra peraba atau perasa merupakan bagian tubuh yang
sangat peka terhadap ransangan. Ransangan tersebut bisa berupa sentuhan, panas,
dingin, rasa sakit, gerakan maupun getaran. Indra peraba atau perasa adalah
kulit.
gambar kulit pada tubuh manusia
2.3.2 Indra Pengecap
Indra pengecap adalah alat tubuh yang biasa digunakan
untuh membedakan rasa makanan, baik rasa manis, pahit, asam, dan asin.
Gambar lidah
2.3.3 Indra Pembau
Indra pembau merupakan alat tubuh yang dapat merasakan
bau, seperti bau harum dan busuk.
Gambar bagian-bagian hidung
2.3.4 Indra
pendengaran
Indra pendengaran merupakan alat tubuh yang memiliki
kemampuan untuk medeteksi bunyi.
Gambar bagian bagian telinga
1. Telinga luar:
® Daun telinga adalah liang telinga yang membantu mengkonsentrasikan
gelombang suara.
2. Telinga Tengah:
® Membran Timfani (selaput gendang), menerima gelombang bunyi.
® Tulang-tulang pendengaran, meneruskan vibrasi ke jendela oval.
® Saluran eustachius, menyeimbangkan tekanan udara antara telinga tengah
dengan lingkungan.
3. Telinga dalam
® Tingkap oval, penghubung telinga tengah dan telinga dalam.
® Tingkap bulat, sebagai reseptor suara.
® Koklea (rumah siput), sebagai reseptor untuk gerakan kepala.
® Saluran semisirkuler, sebagai reseptor gravitasi.
2.3.5 Indra
Penglihatan
Indra penglihatan adalah alat tubuh yang berfungsi
untuk merasakan intensitas dan arah datangnya cahaya serta untuk melihat
sesuatu yang berada di sekitar kita.
Gambar bagian-bagian mata
1.
Bagian-bagian
mata:
® Skelra berfungsi melindungi bola
mata dari kerusakan.
® Koroid berfungsi sebagai penyedia makanan bagi bagian mata yang lain.
® Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan benda pada retina.
® iris (selaput pelangi), bagian yang mengandung pigmen mata, untuk
memperlebar atau memperkecil lubang pupil;
® pupil: pengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam bola mata.
® lensa: mempunyai daya akomodasi;
® bintik kuning (fovea): banyak mengandung saraf sehingga sangat peka untuk
menerima sinar. Bintik kuning banyak mengandung sel basilus dan sel konus;
® bintik buta: tempat masuk dan berbeloknya berkas saraf menuju ke pusat
saraf.
® vitreous humor: cairan pengisi rongga.
® retina berfungsi sebagai penerima bayangan.
® aqueous humor: cairan pengisi rongga.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sistem
saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sel saraf
terdiri atas milyaran sel neuron dan sel pendukung (neuroglia). Berdasarkan
fungsinya, neuron dapat dibagi menjadi neuron sensorik, motorik dan konektor.
Di
dalam tubuh manusia struktur dan fungsi sistem regulasi (saraf, endokrin,
indera). Sistem saraf meliputi saraf pusat dan saraf tepi. Hormon mengatur
pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi dan tingkah laku. Alat indera
sebagai reseptor rangsang dari luar dilakukan oleh mata, telinga, lidah, kulit
dan hidung. Sistem koordinasi secara sinegis berfungsi mengendalikan aktivitas
dan keserasian kerjasama antar sistem organ.
3.2 Saran
Semua siswa-siswi harus berani mencoba terutama
dalam membuat hal yang baru. Dengan pembuatan makalah ini saya mendapat banyak
informasi-informasi baru. Oleh itu, saya menyarankan agar para siswa-siswi yang
mendapat tugas dari guru harus dikerjakan sebisa mungkin karena setiap guru
pasti menghargai segala usaha kita. Guru juga harus menunjukan cara mengerjakan
sebuah tugas yang di berikan secara detail sehingga para siswa-siswi dapat
mengerti apa yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan.
DAFTAR
PUSTAKA
v
Pratiwi D.A. 2006. Biologi Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
v Irnaningtyas.
2013. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Erlangga.
v Afendi Khairul. 2013. http://www.generasibiologi.com/2012/09/sistem-regulasi.html : Diakses pada tanggal 23 January 2017.
v Nizam Shahrol. 2011. http://edukasi-global.blogspot.com/2012/04/sisrtem-regulasi-pada-manusia-lengkap.html: Diakses pada tanggal 23 January 2017.
v Anonym. 2011 http://sistemregulasi.blogspot.com/: Diakses pada tanggal 23 January 2017.
EmoticonEmoticon